Jumat, 04 Mei 2012

Puisi Hari Ibu

Pijar – Pijar Bening

Secarik kertas ku paparkan...
Tarian tinta menari indah di hamparannya...
Secarik kertas lagi – lagi ku paparkan...
Mengisahkan engkau dalam alunan tinta dan cintanya...
Menari..
Berlari hilir mudik nan larut dalam penghayatan...
Bersama tetesan pijar – pijar bening...
Bersama desah – desah kerinduan yang menggebu – gebu bak taufan menghempas padang...
Bersama seuntaian do’a dan pijar – pijar bening yang serentetan tetes demi tetes terhampar bersama tarian tinta ini...
Bersama itu lah yang menjadi harapan...
Keinginan... kerinduan... kehangatan... sebuah dekapan pengobat pijar – pijar bening yang berlinang...
Menderu... tiada henti memerangi gersangnya hamparan lembut pipi mungil yang rindu akan keriangan... tawa... kebersamaan...
Hari ini ibu, pijar – pijar bening kembali terurai panjang setelah sekian lamanya waktu berlalu tanpa pertemuan yang tak kunjung hadir menjemput kepulangan...
Ibu... jika hayat ini masih panjang...
Izinkan pijar – pijar bening ini mendarat bersama hangatnya dekapanmu...
Pijar – pijar bening yang selalu menunggu pertemuan...

By: Yenni Sarinah
Pend.Biologi’08_FKIP_UIR
Juara 1 Lomba Menulis Puisi 2009
Tingkat Universitas
22 Desember 2009
Hari Ibu

1 komentar:

  1. Puisinya bagus sekali. Takdir hidup akan sangat tergantung bagaimana kita menyingkapi hidup kita sendiri

    BalasHapus