Jumat, 04 Mei 2012

Surat Cinta Pada Hari Ibu

Surat Cinta Buat Bunda

Assalamu’alaikum.wr.wb
Buat Ibunda tercinta.

Salam sayang nan penuh kerinduan ana suguhkan buat ibunda tercinta nun jauh di pesisir sana. Do’a nan tak kunjung padam pula ana panjatkan kehadirat ilahi sang penggenggam kehidupan agar senantiasa kiranya tercurah rahmat dan pertolongannya kepada bunda ana yang telah banyak berjasa memberi ana ilmu, memberi ana ibroh tentang hidup, membentuk fiqrah di pikiran ana agar selalu menjadi seorang anak yang sholehah, seorang anak yang berbakti kepada keluarga, agama, nusa dan bangsa.

            Bunda, dihari nan indah ini ana haturkan seuntaian kata maaf, rindu, sayang, cinta dan kasih terkhususkan buat bunda ana. Jika hayat ini masih panjang, ana harapkan pertemuan. Ana ingin memeluk mu bunda, sebagai pengobat atas rindu yang amat mendalam, rindu akan kehangatan kasih mu, rindu akan kemerduan suara dodoian mu, rindu akan nasihat serta petuah mu. Tapi apalah daya ana, di perantauan ana berpijak pada amanah – amanah dakwah, amanah – amanah merealisasikan fiqrah ana tuk menjadi seorang pendidik, fiqrah yang selalu bunda harapkan untuk kelak ana bawa pulang sebagai harta emas nan sangat berharga untuk di baktikan untuk pesisir kepulauan yang rindu akan seorang guru, seorang murobbiah, seorang da’i yang membina moral anak bangsa yang hampir bobrok akan harut marut kehinaan dunia.

            Bunda, cinta ini membenturkan ana dari mimpi indah. Cinta ini pula berkali – kali membentur angan – angan, kesenangan, dan kesombongan ana yang terbentuk begitu saja di saat ana beradaptasi dengan kehidupan yang menuntut ana untuk belajar susah, belajar mandiri, belajar merealisasikan mimpi, belajar segala hal untuk pegangan hidup. Terkadang ana lemah, terkadang ana lalai, dan sangat sering ana lupa, jika di sini ana di kirim oleh bunda untuk belajar dan terus belajar. Ana tau bunda berharap banyak kepada ana, ana tau setiap malam bunda mendo’akan ana, ana juga tau pengorbanan bunda menyediakan biaya untuk ana hidup di perantauan yang sangatlah asing untuk seorang anak pesisir, anak kepulauan yang di pandang katrok dalam segala hal, tapi dengan semangat yang ana dapat dari sms yang tiap minggu bunda kirim, dari suara – suara penyemangat yang bunda ucapkan via telpon, dan semuanya yang bunda lakukan sudahlah sangat cukup membuat ana berusaha dan terus menerus berusaha melawan keterbatasan dan ketertinggalan ini.
Mungkin, tidak semua orang tau siapa ana. Tapi bunda?.. tanpa ana uraikan isi hati ana, bunda telah pun mengetahui isi hati ana. Bunda, jika bayu masih berpijar di ufuk timur esoknya, jika rembulan masih bersinar terang dikesekian malam, ana selalu berharap dengan sangat apa yang ana usahakan bisa menjadi sebuah kebanggaan, sebuah contoh nyata tuk adek – adek ana, sebuah puncak kejayaan dari sisi gelap kehidupan ana yang teramat curam. Tiadalah ganti lain buat seorang ibu yang teramat penting sebagai motivator ana, pemberi warna kehidupan ana selain bunda ana.

            Jika hidup ini benar – benar sebuah pilihan, ana minta senantiasalah bersama ana dan fiqrah ana, ana ingin hadiah kan S1, S2, dan title selanjutnya untuk mengangkat harkat dan martabat keluarga kita yang telah lama ditindas massa. Ana ingin kesuksesan yang menjadi fiqrah ana ini kelak menjadi penyetara sebuah balasan nyata tuk membalas tetesan air mata dan keringat yang telah bunda korbankan hanya buat kemashalatan kehidupan ana. Jika ada seribu orang bunda yang menjadi pilihan tuk menjadi ibu ana kelak, ana hanya minta bunda tuk menjadi ibu ana selamanya.

             Jasa seorang bunda bak jasa yang teruntai panjang laksana untaian dzikir dan do’a yang mengalir tanpa henti. Jika ini semua bisa di balas, kiranya keselamatan dunia dan akhirat balasan sewajarnya. Ana sayang bunda, dalam hidup ana, dalam hati ana, dalam mimpi ana, dan dalam aliran nafas serta deru aliran darah ana. Selamat Hari Ibu, bunda..... Moga kerinduan ini terbalas dengan pertemuan. Maafkanlah anak mu yang jauh di perantauan.

Wa’alaikumsalam.wr.wb.

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dari Yenni Sarinah Buat Ibu Muryani, S.Pd
Juara 3 Menulis Surat Cinta pada Hari Ibu 2010
Tingkat Universitas Islam Riau (UIR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar